Strategi Keuangan untuk UMKM: Panduan Menata Keuangan Usaha Kecil
Bisniso.com - UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, banyak dari pelaku UMKM yang belum memiliki pemahaman yang kuat tentang strategi keuangan untuk UMKM. Padahal, aspek keuangan adalah fondasi utama untuk keberlanjutan usaha.
Tanpa strategi yang tepat, pelaku UMKM bisa kesulitan mengatur arus kas,
menetapkan harga jual, bahkan membedakan antara keuntungan dan pendapatan. Oleh
karena itu, memahami dan menerapkan strategi keuangan untuk UMKM menjadi
kunci penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan bisnis.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi, mulai dari
perencanaan sederhana hingga pemanfaatan teknologi, yang bisa diterapkan
langsung oleh pelaku UMKM di berbagai sektor usaha.
1. Mengapa Strategi Keuangan untuk UMKM Sangat Penting?
Strategi keuangan untuk UMKM sangat vital karena tanpa pengelolaan yang baik, usaha akan mudah
mengalami kegagalan meskipun memiliki produk yang bagus. Banyak UMKM gulung
tikar bukan karena tidak laku, melainkan karena tidak mampu mengelola keuangan
dengan benar.
Dengan strategi keuangan yang terencana, UMKM dapat mengontrol
pengeluaran, menetapkan harga produk secara objektif, memperkirakan keuntungan,
dan membuat keputusan bisnis berdasarkan data. Selain itu, UMKM yang rapi dalam
keuangannya akan lebih mudah mendapatkan akses permodalan dari lembaga
keuangan.
2. Tujuan Utama dari Strategi Keuangan untuk UMKM
Tujuan dari penerapan strategi keuangan untuk UMKM antara lain:
- Mengendalikan arus kas agar tidak terjadi defisit yang
merugikan usaha.
- Menentukan kebijakan harga jual
dan margin keuntungan secara tepat.
- Mengantisipasi risiko keuangan dengan perencanaan yang matang.
- Menilai kesehatan keuangan usaha secara berkala.
- Mempersiapkan pengembangan usaha, misalnya ekspansi atau
investasi tambahan.
Tanpa tujuan yang jelas, pengelolaan keuangan akan berjalan tanpa arah
dan berisiko menimbulkan kerugian jangka panjang.
3. Jenis-Jenis Strategi Keuangan untuk UMKM yang Perlu Diterapkan
Berikut beberapa jenis strategi keuangan untuk UMKM yang perlu
diterapkan:
- Strategi pengelolaan arus kas
(cash flow): memastikan pemasukan lebih besar daripada pengeluaran.
- Perencanaan modal: mengetahui berapa modal yang
dibutuhkan dan bagaimana menggunakannya secara efisien.
- Efisiensi biaya: meminimalkan pengeluaran yang
tidak perlu, seperti pembelian bahan baku berlebih.
- Strategi pembukuan dan pencatatan: melakukan pencatatan transaksi
secara konsisten agar bisa dipantau.
Jenis-jenis strategi ini dapat disesuaikan dengan skala dan jenis usaha
masing-masing pelaku UMKM.
4. Cara Menyusun Strategi Keuangan untuk UMKM Secara Praktis
Agar tidak terkesan rumit, berikut adalah cara menyusun strategi
keuangan untuk UMKM secara praktis:
- Pisahkan keuangan pribadi dan
usaha: ini penting untuk mengetahui keuntungan bersih dari usaha.
- Catat semua transaksi: baik pemasukan maupun
pengeluaran sekecil apa pun.
- Susun anggaran (budgeting): tetapkan target pengeluaran dan
pemasukan bulanan.
- Analisa laba rugi sederhana: bandingkan antara total
penjualan dan total biaya.
- Lakukan evaluasi bulanan: periksa apakah pengeluaran
sesuai dengan anggaran.
Langkah-langkah ini sangat membantu UMKM dalam mengambil keputusan
berbasis data, bukan sekadar insting.
5. Alat dan Aplikasi Pendukung Strategi Keuangan untuk UMKM
Teknologi kini mempermudah pelaku UMKM dalam menerapkan strategi
keuangan untuk UMKM. Beberapa aplikasi populer di Indonesia antara lain:
- BukuKas: aplikasi pencatatan transaksi
gratis yang mudah digunakan.
- Aplikasi Akuntansi UKM: seperti Jurnal by Mekari atau
Accurate Lite.
- Microsoft Excel/Google Sheets: cukup dengan template keuangan
sederhana untuk cash flow, laba rugi, dan stok.
- Moka POS atau Kasir Pintar: membantu pencatatan penjualan
harian secara otomatis.
Dengan memanfaatkan alat digital, pencatatan jadi lebih akurat, rapi, dan
siap dianalisis kapan saja.
6. Peran Strategi Keuangan untuk UMKM dalam Mengatur Arus Kas
Salah satu fungsi utama dari strategi keuangan untuk UMKM adalah
mengelola arus kas. Banyak UMKM mengalami kesulitan karena uang yang masuk dan
keluar tidak tercatat dengan baik, sehingga mereka tidak tahu kondisi
keuangannya secara pasti.
Beberapa tips mengatur arus kas:
- Pastikan pembayaran dari
pelanggan tidak tertunda terlalu lama.
- Hindari pembelian stok secara
berlebihan, apalagi jika barang mudah kedaluwarsa.
- Siapkan dana darurat untuk menutup biaya tetap
seperti sewa atau gaji saat pendapatan menurun.
Arus kas yang sehat akan membuat usaha lebih stabil dan mampu bertahan
dalam berbagai kondisi.
7. Strategi Keuangan untuk UMKM dalam Menghadapi Krisis Ekonomi
Ketika terjadi krisis ekonomi, strategi keuangan untuk UMKM harus
disesuaikan agar usaha tetap bertahan. Berikut beberapa strategi yang bisa
diterapkan:
- Efisiensi biaya produksi dan
operasional, tanpa mengorbankan kualitas.
- Diversifikasi produk atau layanan, untuk menjangkau segmen pasar
baru.
- Negosiasi ulang dengan supplier
atau pemilik tempat sewa untuk meringankan beban.
- Mengurangi piutang macet dengan menerapkan sistem
pembayaran di muka.
- Fokus pada produk yang paling
laku dan menguntungkan.
Krisis bisa menjadi momentum evaluasi dan transformasi strategi bisnis ke
arah yang lebih adaptif.
8. Kesalahan Umum dalam Strategi Keuangan untuk UMKM yang Harus Dihindari
Ada beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan pelaku UMKM dalam
pengelolaan keuangan, di antaranya:
- Tidak memisahkan uang pribadi dan
bisnis, sehingga keuntungan tidak bisa diukur.
- Tidak mencatat transaksi secara
rutin, sehingga tidak tahu arus kas usaha.
- Tidak membuat laporan keuangan, padahal ini penting untuk
evaluasi dan mengajukan pinjaman usaha.
- Menumpuk stok barang yang tidak
laku, yang akhirnya menjadi kerugian.
- Terlalu banyak kredit kepada
pelanggan, tanpa pengamanan yang cukup.
Dengan menghindari kesalahan tersebut, UMKM bisa tumbuh lebih sehat dan
kompetitif.
9. Studi Kasus Keberhasilan Strategi Keuangan untuk UMKM
Sebagai inspirasi, berikut kisah nyata pelaku UMKM yang sukses berkat
penerapan strategi keuangan untuk UMKM:
- Warung Nasi Ibu Lilis (Bandung): Awalnya sering kehabisan uang
sebelum akhir bulan. Setelah memisahkan keuangan dan mencatat semua
transaksi, warungnya stabil dan kini mampu membuka cabang.
- Kerajinan Kayu Jati Pak Tono
(Yogyakarta): Dulu kesulitan karena stok menumpuk. Ia mulai membuat forecast
penjualan dan mengurangi produksi sesuai permintaan. Kini omzetnya naik
60% dalam setahun.
- Kopi Tepi Sawah (Malang): Menggunakan aplikasi kasir dan
akuntansi sejak awal. Dengan laporan keuangan yang lengkap, mereka
mendapat akses pinjaman KUR dan memperluas bisnisnya ke dua kota lain.
Kesamaan dari kisah sukses tersebut adalah: komitmen dalam mengelola keuangan dengan terstruktur.

