BREAKING NEWS

Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM

Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM

Bisniso.com - 
Membuat pembukuan keuangan mungkin terdengar rumit bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, contoh pembukuan sederhana untuk UMKM sebenarnya mudah diterapkan dan memiliki peran penting dalam keberlangsungan bisnis. Dengan sistem pencatatan yang teratur, pelaku usaha bisa lebih mudah mengontrol arus kas, mengetahui laba rugi, dan mengambil keputusan bisnis yang tepat.

Masih banyak UMKM yang belum melakukan pencatatan keuangan secara konsisten. Padahal, tanpa pembukuan yang rapi, bisnis rentan mengalami kebocoran kas dan kesulitan dalam mengembangkan usaha. Selain itu, ketiadaan data keuangan juga akan menyulitkan dalam mengajukan pembiayaan atau kerja sama dengan pihak eksternal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara membuat pembukuan yang sederhana namun efektif, mulai dari jenis pencatatan, format yang bisa digunakan, hingga contoh konkret yang bisa langsung diterapkan oleh pelaku UMKM di berbagai sektor.

Pentingnya Pembukuan bagi UMKM

Salah satu alasan utama kenapa pelaku usaha harus memiliki pembukuan adalah agar mereka bisa memahami kondisi keuangan usahanya secara real-time. Dengan membuat pembukuan sederhana untuk UMKM, pelaku usaha bisa melacak pemasukan, pengeluaran, dan margin keuntungan dengan lebih jelas.

Dampak positif pembukuan pada pertumbuhan bisnis

Pembukuan yang baik membantu pelaku usaha mengetahui produk mana yang paling menguntungkan, bulan apa penjualan menurun, atau pengeluaran mana yang bisa dihemat. Ini akan berdampak langsung pada pengambilan keputusan strategis.

Menghindari kesalahan pengelolaan keuangan

Kesalahan pencatatan atau pencampuran antara uang pribadi dan bisnis adalah kesalahan umum UMKM. Dengan pembukuan yang teratur, potensi kesalahan ini bisa diminimalisir dan risiko kerugian dapat dihindari.

Jenis-Jenis Pembukuan yang Cocok untuk UMKM

Tidak semua UMKM membutuhkan sistem pembukuan yang kompleks. Berikut adalah beberapa jenis pembukuan sederhana untuk UMKM yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan skala usaha.

Pembukuan satu kolom vs dua kolom

  • Satu kolom: Cocok untuk bisnis mikro dengan pencatatan sederhana hanya untuk pemasukan.
  • Dua kolom: Mencatat pemasukan dan pengeluaran secara terpisah, cocok untuk usaha kecil yang memiliki arus kas lebih aktif.

Pembukuan manual vs digital

  • Manual: Menggunakan buku tulis atau kertas, praktis dan mudah bagi yang belum terbiasa dengan teknologi.
  • Digital: Menggunakan Excel atau aplikasi keuangan, cocok bagi UMKM yang ingin otomatisasi perhitungan dan pelaporan.
Contoh Pembukuan Sederhana untuk UMKM

Komponen Wajib dalam Pembukuan Sederhana UMKM

Sebuah contoh pembukuan sederhana untuk UMKM harus memuat komponen dasar agar dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan usaha.

Catatan pemasukan

Pencatatan setiap transaksi penjualan, baik tunai maupun non-tunai, harus dilakukan setiap hari. Cantumkan tanggal, keterangan barang/jasa, dan jumlah uang yang diterima.

Catatan pengeluaran

Semua biaya operasional seperti bahan baku, sewa, listrik, transportasi, dan lainnya harus dicatat secara detail. Pisahkan pengeluaran rutin dan pengeluaran tak terduga.

Laba rugi sederhana

Dari selisih antara pemasukan dan pengeluaran, pelaku usaha bisa mengetahui apakah bisnis sedang untung atau rugi. Laporan ini bisa dibuat bulanan untuk evaluasi.

Contoh Format Pembukuan UMKM Manual

Bagi pelaku usaha yang baru memulai, sistem manual bisa jadi langkah awal yang cukup baik.

Template pembukuan harian

Tanggal

Keterangan

Pemasukan

Pengeluaran

Saldo

01/07/25

Penjualan harian

Rp500.000

Rp0

Rp500.000

01/07/25

Beli bahan baku

Rp0

Rp200.000

Rp300.000

Template pembukuan bulanan

Bulan

Total Pemasukan

Total Pengeluaran

Laba/Rugi

Juli 2025

Rp15.000.000

Rp10.000.000

Rp5.000.000

Format ini sederhana tapi sangat membantu untuk memonitor arus kas bisnis.

Contoh Pembukuan UMKM dengan Excel

Jika ingin sistem yang sedikit lebih terstruktur, Excel bisa menjadi solusi terbaik.

Tabel kas masuk dan kas keluar

Gunakan dua sheet: satu untuk kas masuk (pemasukan) dan satu untuk kas keluar (pengeluaran), lalu satu sheet tambahan untuk rekapitulasi.

Format otomatisasi sederhana

Gunakan rumus SUM, IF, dan auto-filter untuk mempermudah perhitungan dan pencarian data. Contoh rumus:

=SUM(C2:C31) // menjumlahkan total pemasukan

=SUM(D2:D31) // menjumlahkan total pengeluaran

Aplikasi Pembukuan Sederhana untuk UMKM

Seiring berkembangnya teknologi, pelaku UMKM bisa memanfaatkan aplikasi pembukuan untuk mencatat dan mengelola keuangan.

Rekomendasi aplikasi gratis dan berbayar

  • Gratis: BukuWarung, CatatanKeuanganKu
  • Berbayar: Jurnal.id, Accurate Lite, QuickBooks

Kelebihan menggunakan aplikasi

  • Akses real-time melalui HP
  • Otomatisasi laporan keuangan
  • Pengingat pembayaran dan pencatatan

Tips Menyusun Pembukuan yang Efisien

Agar pembukuan berjalan lancar dan konsisten, ada beberapa kebiasaan baik yang harus diterapkan.

Rutin mencatat setiap transaksi

Biasakan mencatat transaksi harian sebelum lupa. Disiplin adalah kunci dalam menjaga akurasi pembukuan.

Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis

Gunakan rekening atau dompet digital terpisah. Ini akan memudahkan pencatatan dan menghindari kekacauan saat membuat laporan keuangan.

Kesalahan Umum dalam Pembukuan UMKM

Walaupun sudah memiliki pembukuan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi.

Tidak mencatat pengeluaran kecil

Biaya parkir, pulsa, atau makan saat kerja mungkin tampak sepele, tapi jika dijumlahkan bisa signifikan. Pastikan semuanya tercatat.

Terlambat menyusun laporan keuangan

Tunda mencatat artinya lupa. Semakin lama ditunda, data semakin tidak akurat. Buat jadwal tetap untuk evaluasi mingguan dan bulanan.

Langkah Awal UMKM Membuat Pembukuan Sederhana

Bagi pemilik UMKM yang baru memulai, tidak perlu menunggu ahli akuntansi untuk mulai mencatat.

Menentukan kebutuhan pencatatan

Tentukan apakah usaha membutuhkan pencatatan harian, mingguan, atau bulanan. Semakin tinggi frekuensi transaksi, semakin rinci pencatatannya.

Memilih metode pencatatan yang sesuai

Mulailah dari yang paling mudah: buku tulis atau Excel. Setelah terbiasa, bisa beralih ke aplikasi. Kuncinya adalah konsistensi dan keterbukaan terhadap evaluasi.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar