Bagaimana Mengembangkan Modal Usaha Lewat Investasi
Bisniso.com - Memiliki bisnis sendiri menjadi impian banyak orang, tetapi tantangan terbesar yang sering dihadapi adalah keterbatasan modal usaha. Untuk berkembang, sebuah bisnis memerlukan tambahan modal secara berkala, baik untuk memperluas produksi, meningkatkan kualitas layanan, atau membuka cabang baru. Sayangnya, tidak semua pelaku usaha memiliki akses mudah ke pinjaman atau pendanaan eksternal.
Salah satu cara cerdas yang kini mulai banyak dilirik pelaku usaha adalah
mengembangkan modal usaha lewat investasi. Dengan strategi investasi yang
tepat, modal yang dimiliki tidak hanya tersimpan, tetapi juga berkembang dari
waktu ke waktu. Investasi menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat
pondasi keuangan bisnis tanpa bergantung pada utang.
Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana Anda bisa mengembangkan modal usaha lewat investasi, termasuk jenis investasi yang cocok, strategi yang aman, serta tips untuk memulai meski dengan dana terbatas.
Pentingnya Mengembangkan Modal Usaha Lewat Investasi
Mengembangkan modal usaha lewat investasi bukan hanya soal menambah uang,
tetapi tentang membangun keberlanjutan bisnis. Dengan investasi, Anda
bisa menjaga nilai uang dari inflasi, memperbesar cadangan dana, hingga
menciptakan sumber pendapatan pasif bagi bisnis.
Selain itu, investasi juga membantu pelaku usaha lebih disiplin dalam mengelola keuangan. Ketika sebagian dari pendapatan usaha dialokasikan untuk investasi, maka secara tidak langsung terjadi pemisahan antara uang pribadi dan uang usaha—hal yang penting dalam profesionalitas berbisnis.
Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemilik Usaha Kecil
Tidak semua investasi cocok untuk pelaku usaha kecil. Karena itu, penting
untuk memilih instrumen yang memiliki risiko rendah hingga menengah, likuiditas
tinggi, dan mudah diakses.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana ini memiliki tingkat risiko paling rendah dan cocok untuk
pemula. Investasinya dilakukan ke dalam instrumen pasar uang seperti deposito
dan obligasi jangka pendek. Cocok untuk bisnis yang ingin mengembangkan modal
usaha secara perlahan namun stabil.
Deposito Berjangka
Deposito menawarkan bunga tetap dan lebih tinggi dari tabungan biasa.
Meskipun tidak terlalu fleksibel karena ada jangka waktu pencairan, tetapi bisa
menjadi pilihan investasi aman untuk dana cadangan usaha.
Emas Digital atau Logam Mulia
Investasi emas tetap menjadi pilihan populer karena nilainya cenderung naik dalam jangka panjang. Kini, banyak aplikasi yang memungkinkan pelaku usaha membeli emas mulai dari nominal kecil, bahkan hanya Rp10.000.
Strategi Memulai Investasi dengan Modal Terbatas
Tak perlu menunggu hingga modal besar untuk memulai investasi. Justru,
yang terpenting adalah konsistensi dan strategi.
1. Menyisihkan Dana Operasional
Sisihkan minimal 5% hingga 10% dari laba bersih usaha untuk
diinvestasikan. Buat akun keuangan terpisah agar lebih disiplin dan tidak
tercampur dengan kas usaha harian.
2. Gunakan Platform Mikro Investasi
Manfaatkan aplikasi seperti Bibit, Ajaib, atau Pluang yang memungkinkan
pembelian reksadana, saham, atau emas mulai dari nominal rendah. Ini membantu
pelaku usaha kecil untuk mulai mengembangkan modal usaha lewat investasi secara
bertahap.
3. Tetapkan Tujuan Keuangan
Investasi tanpa tujuan akan sulit terarah. Apakah untuk beli mesin produksi baru, buka cabang, atau memperbesar stok? Tujuan akan mempengaruhi jenis dan jangka waktu investasi yang dipilih.
Investasi Saham untuk Mengembangkan Modal Usaha
Meski lebih berisiko dibandingkan reksadana atau deposito, saham bisa
menjadi sumber pertumbuhan modal usaha yang signifikan jika dikelola dengan
baik.
Keuntungan Saham
- Capital gain (kenaikan harga
saham)
- Dividen dari perusahaan yang
rutin membagi laba
- Cocok untuk tujuan jangka panjang
(lebih dari 3 tahun)
Risiko dan Cara Menghindarinya
Saham bersifat fluktuatif. Oleh karena itu, penting untuk:
- Memilih saham dari perusahaan
besar dan stabil (blue chip)
- Tidak mengandalkan satu saham
saja (diversifikasi)
- Belajar analisis dasar sebelum membeli
Mengembangkan Modal Usaha Lewat Investasi Reksadana
Jika saham terasa terlalu rumit, reksadana adalah alternatif ideal. Anda
cukup memilih manajer investasi yang akan mengelola dana Anda sesuai dengan
jenis reksadana pilihan.
Jenis Reksadana
- Pasar uang: risiko rendah, cocok untuk
jangka pendek
- Pendapatan tetap: kombinasi obligasi pemerintah
& korporat
- Campuran: gabungan saham, obligasi, dan
pasar uang
- Saham: potensi tinggi, risiko tinggi
Keunggulan
- Dikelola profesional
- Bisa dicairkan kapan saja
- Cocok untuk pelaku usaha yang ingin investasi tanpa ribet
Diversifikasi Investasi untuk Perlindungan Modal Usaha
Satu prinsip utama dalam dunia investasi adalah: jangan menaruh semua
telur dalam satu keranjang. Diversifikasi membuat bisnis Anda lebih aman
dari risiko kehilangan modal.
Contoh Diversifikasi
- 50% reksadana pasar uang
- 30% emas digital
- 20% saham blue chip
Dengan pola ini, saat satu instrumen turun, yang lain bisa tetap stabil atau naik—sehingga total nilai investasi tetap aman dan bahkan bisa terus bertumbuh.
Menggunakan Keuntungan Usaha untuk Investasi Produktif
Jangan langsung menghabiskan laba usaha untuk kebutuhan konsumtif.
Sebaliknya, gunakan untuk reinvestasi ke dalam instrumen yang memberi
nilai tambah.
Contoh Reinvestasi Produktif
- Menambah modal kerja lewat
reksadana
- Membeli aset emas untuk cadangan
bisnis
- Investasi ke alat produksi yang
meningkatkan efisiensi
Banyak UMKM berhasil berkembang cepat karena disiplin dalam mengembangkan modal usaha lewat investasi, bukan sekadar menabung.
Tips Menghindari Investasi Bodong untuk Pelaku Usaha
Salah satu jebakan yang sering menimpa pelaku usaha adalah tergoda
investasi bodong yang menawarkan imbal hasil besar tanpa risiko.
Ciri-Ciri Investasi Ilegal
- Menjanjikan “pasti untung”
- Tidak punya izin OJK atau
Bappebti
- Tidak transparan mengenai skema
bisnis
Langkah Aman
- Cek legalitas di situs resmi OJK
- Ikut komunitas atau forum
investasi terpercaya
- Jangan tergiur iming-iming return fantastis
Menentukan Target Keuangan dalam Mengembangkan Modal Usaha Lewat Investasi
Tanpa target yang jelas, investasi bisa kehilangan arah. Maka penting
bagi pelaku usaha untuk memiliki target yang konkret dan terukur.
Contoh Target
- Dana tambahan Rp50 juta dalam 2
tahun untuk perluasan toko
- Modal tambahan Rp100 juta dalam 3
tahun untuk ekspansi digital
- Dana cadangan 6 bulan operasional
bisnis
Target ini membantu Anda memilih instrumen, menentukan jangka waktu, dan mengukur hasil investasi dengan lebih realistis.
.jpeg)
.jpeg)