Sistem Akuntansi UMKM
Apa Itu Sistem Akuntansi UMKM?
Bisniso.com - Sistem akuntansi UMKM adalah proses pencatatan, pengelompokan, dan
pelaporan transaksi keuangan yang dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah. Dalam praktiknya, sistem ini tidak harus rumit, tetapi wajib akurat
dan terstruktur agar dapat mencerminkan kondisi keuangan usaha secara riil.
UMKM memiliki karakteristik unik yang menuntut sistem akuntansi yang
sederhana namun efektif. Dengan sistem akuntansi UMKM yang tepat, pemilik usaha
dapat memahami aliran kas masuk dan keluar, aset, kewajiban, hingga laba yang
dihasilkan.
Pentingnya sistem akuntansi UMKM tidak hanya dalam hal pengelolaan
internal, tetapi juga menjadi dasar penting saat pelaku usaha ingin mengakses
permodalan dari lembaga keuangan, investor, atau program pemerintah.
Manfaat Sistem Akuntansi bagi UMKM
Implementasi sistem akuntansi UMKM memberikan sejumlah manfaat krusial.
Pertama, transparansi keuangan menjadi lebih terjaga. Pemilik usaha dapat
memantau setiap pengeluaran dan pemasukan secara sistematis.
Kedua, sistem akuntansi membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Ketika data keuangan tersedia dan tertata dengan baik, pelaku usaha bisa
menilai apakah strategi bisnisnya menghasilkan keuntungan atau malah merugikan.
Ketiga, sistem akuntansi yang tertib akan memudahkan akses pembiayaan.
Banyak lembaga keuangan mensyaratkan laporan keuangan minimal tiga bulan
sebagai dasar evaluasi kelayakan kredit.
Komponen Utama dalam Sistem Akuntansi UMKM
Untuk menyusun sistem akuntansi UMKM yang baik, ada beberapa komponen
utama yang wajib dimiliki. Yang pertama adalah jurnal harian, tempat
semua transaksi dicatat secara kronologis. Ini menjadi dasar dari seluruh
laporan keuangan.
Selanjutnya, buku besar berfungsi mengelompokkan akun berdasarkan
jenisnya seperti kas, piutang, modal, atau beban. Di sinilah pelaku UMKM bisa
memantau saldo tiap akun.
Lalu ada laporan laba rugi, neraca keuangan, dan arus
kas. Ketiga laporan ini wajib dibuat minimal bulanan untuk mengetahui
performa keuangan bisnis. Terakhir, rekonsiliasi bank juga penting,
yaitu mencocokkan catatan kas dengan laporan rekening koran untuk menghindari
selisih.
Jenis Sistem Akuntansi yang Cocok untuk UMKM
Sistem akuntansi UMKM dapat dibagi menjadi dua pendekatan utama, yaitu
berbasis kas dan berbasis akrual. UMKM pemula umumnya lebih cocok menggunakan
sistem kas, karena lebih sederhana dan hanya mencatat saat uang benar-benar
masuk atau keluar.
Dari sisi teknis, pelaku usaha bisa memilih antara sistem manual dan
digital. Sistem manual biasanya menggunakan buku tulis atau spreadsheet seperti
Excel. Meskipun lebih murah, sistem ini berisiko tinggi terhadap kesalahan
pencatatan.
Sebaliknya, sistem akuntansi digital berbasis aplikasi atau software
menawarkan kemudahan otomatisasi. Pelaku UMKM hanya perlu input transaksi, dan
laporan keuangan akan langsung terbentuk secara otomatis.
Software Akuntansi untuk UMKM yang Paling Direkomendasikan
Kini tersedia banyak software akuntansi UMKM yang bisa diakses dengan
harga terjangkau, bahkan gratis. Beberapa yang populer di Indonesia antara
lain:
- Jurnal by Mekari – Cocok untuk UMKM dengan
aktivitas keuangan menengah ke atas.
- Accurate Online – Populer di kalangan pelaku
UMKM retail dan jasa.
- Beecloud – Menyediakan antarmuka
sederhana dan harga bersaing.
- SI APIK (Aplikasi Pencatatan
Informasi Keuangan) – Gratis dan dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sangat cocok untuk
UMKM pemula.
Pemilihan software sebaiknya disesuaikan dengan volume transaksi,
kebutuhan fitur, dan anggaran bulanan.
Tantangan UMKM dalam Menerapkan Sistem Akuntansi
Meskipun manfaatnya besar, penerapan sistem akuntansi UMKM tidak selalu
mudah. Tantangan paling umum adalah minimnya literasi akuntansi di
kalangan pelaku usaha. Banyak yang masih mencampur keuangan pribadi dan bisnis.
Tantangan lainnya adalah keterbatasan sumber daya manusia. Tidak
semua UMKM memiliki staf keuangan khusus. Ini membuat pencatatan menjadi
terbengkalai karena pemilik sibuk operasional.
Ketakutan terhadap biaya software atau jasa akuntansi juga menjadi
hambatan. Padahal, ada banyak solusi gratis atau murah yang bisa dimanfaatkan
pelaku UMKM untuk membangun sistem akuntansi dasar.
Cara Membangun Sistem Akuntansi Sederhana untuk UMKM
Untuk memulai sistem akuntansi UMKM dari nol, langkah pertama adalah memisahkan
rekening bisnis dan pribadi. Ini adalah fondasi yang sering dilupakan oleh
pelaku usaha kecil.
Langkah kedua, buatlah template pencatatan transaksi harian yang
memuat tanggal, keterangan, jumlah uang masuk/keluar, dan saldo akhir. Template
ini bisa dibuat di Excel atau Google Sheets.
Langkah ketiga, lakukan pengumpulan bukti transaksi seperti nota
pembelian, kwitansi, dan invoice. Bukti ini akan memudahkan verifikasi dan
laporan bulanan.
Dengan konsistensi, sistem sederhana ini akan membentuk fondasi kuat
untuk manajemen keuangan UMKM secara jangka panjang.
Peran Konsultan atau Jasa Akuntansi dalam Bisnis UMKM
Jika pelaku UMKM merasa kesulitan menyusun sistem akuntansi sendiri,
menggunakan jasa akuntansi bisa menjadi solusi. Konsultan akuntansi dapat
membantu mulai dari setup sistem hingga pelaporan pajak.
Biasanya, konsultan akuntansi menawarkan paket bulanan atau per proyek.
Harganya cukup variatif tergantung kompleksitas usaha, namun tetap bisa
disesuaikan dengan anggaran UMKM.
Yang penting, pelaku usaha harus memilih jasa akuntansi yang memahami
karakteristik UMKM, memiliki portofolio jelas, dan memberikan layanan yang
edukatif, bukan hanya teknis.
Tips Sukses Mengelola Sistem Akuntansi UMKM
Berikut beberapa tips agar sistem akuntansi UMKM berjalan efektif:
- Konsisten mencatat setiap
transaksi, sekecil apa pun nilainya.
- Evaluasi laporan keuangan setiap akhir bulan untuk
memahami tren dan potensi risiko.
- Gunakan teknologi yang sesuai kapasitas dan
kebutuhan bisnis.
- Belajar dasar-dasar akuntansi melalui kursus daring atau
pelatihan UMKM dari pemerintah.
- Jangan menunda pencatatan, karena akan menyulitkan saat
harus menyusun laporan bulanan atau tahunan.
Dengan sistem akuntansi UMKM yang baik, pelaku usaha dapat menjalankan bisnis secara profesional, berkelanjutan, dan siap berkembang ke level yang lebih tinggi.
.jpeg)
.jpeg)